TUGAS MANDIRI
PERDAGANGAN INTERTNASIONAL
Mata Kuliah: Ekonomi Makro
Nama :
Wantri Purba
NPM : 120810109
Kode Kelas : 122-MN010-M4
Dosen : Desrini Ningsih,S.pd,M.E.
UNIVERSITAS PUTERA
BATAM
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,atas RahmadNya lah saya
dapat menyelesaikan makalah ini.Adapun
judul makalah yang saya angkat pada kesempatan ini adalah “PERDAGANGAN
INTERNASIONAL”.Dalam makalah ini saya mencoba untuk menjabarkan lebih detailnya
lagi mengenai apa itu Perdagangan Internasional dan apa saja manfaat dan
hambatannya.
Tak
lupa saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu saya untuk
menyelesaikan makalah ini.Perdagangan
Internasional itu merupakan kegiatan ekspor dan impor suatu
negara.Dengan adanya Perdagangan Internasional ini masyarakat akan semakin
mudah mendapat barang yang di inginkan.Dan
dapat juga mempererat hubungan antar beberapa negara,sekaligus dapat menambah
devisa negara tersebut.Harapan saya setelah membaca isi makalah ini,pembaca dapat lebih mengerti apa itu
yang di maksud dengan Perdagangan
Internasional ini.
Batam,2013
Wantri Purba
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan………………………………………4
I.1 Latar
belakang masalah…………………………..4
I.2 Rumusan masalah………………………………..5
I.3 Tujuan
dan manfaat
I.3.1Tujuan ………………………………………...5
I.3.2Manfaat………………………………………..5
Bab II ISI
2.1.Kajian Teori……………………………………..6
2.2.Metode yang digunakan………………………..6
2.3.Hasil dari penelitian…………………………….6
2.3.Pembahasan…………………………………….7
Bab III Penutup
3.1.Kesimpulan……………………………………20
3.2.saran……………………………………………20
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PENDAHULUAN
A.Latar
belakang masalah
Dalam
konteks Perekonomian suatu Negara ,salah satu hal yang menonjol adalah mengenai
pertumbuhan Ekonomi.Meskipun
ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga
barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain
sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian
suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau
pencapaian perekonomian bangsa tersebut.Menjelaskan
berkembangnya perdagangan Internasional. Semakin berkemangnya perekonomian
suatu negara semakin banyak pula kebutuhan masyarakat. Perdagangan merupakan
dasar kehidupan perekonomian, kebijakan perdagangan Internasional yang menjual
hasil produksi lebih murah di luar negeri.
Disejumlah negara berbagai
karakteristik negara, seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, stabilitas
politis, risiko lingkungan, kondisi operasi, dan infrastuktur, berdampak atas
ketersediaan manajemen mengucurkan sumber daya untuk sebuah negara atau pasar
tertentu dan juga cara masuknya. Pasar kecil kerapkali paling baik dilayani
melalui pengeksporan atau pemberian lisensi, sebagai contoh. Demikian pula,
manajemen mungkin menghendaki pembatasan komitmen sumber daya ke negara-negara
dengan tingkat risiko yang tinggi atau infrastruktur yang buruk melalui
perjanjian pemberian lisensi atau usaha patungan dengan mitra lokal. Sama
halnya, jika manajemen berharap dapat memasuki sejurnlah negara secara cepat,
sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan cabang perusahaan yang
dimiliki sepenuhnya mungkin akan menghambat, yang mengakibatkan perusahaan
menggunakan cara pemberian lisensi atau usaha patungan.
Ketika perdagangan internasional
menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal antar negara menjadi bagian
yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan
adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan
internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk
memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang
ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan
memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir.
Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di
negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul
jika barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya produksi di
negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya produksi di
negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di negara
importir (Appleyard, 2004).
B.Rumusan
Masalah
*Pengertian Perdagangan
Internasional
*Sebab-sebab timbulnya Perdagangan
Internasional
*Strategi pemilihan Negara
*Dampak Perdagangan
Internasional terhadap Perekonomian
Indonesaia
C.Tujuan
makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana sejarah dan
ruang lingkup bisnis internasional.
2. Agar
mahasiswa mengetahui bagaimana runang lingkup perdagangan internasional.
3. Agar mahasiswa termotivasi untuk melakukan bisnis
D.Manfaat makalah
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa
mengetahui bagaimana sejarah dan ruang lingkup bisnis internasional.
2. Agar
mahasiswa mengetahui bagaimana runang lingkup perdagangan internasional.
3. Agar
mahasiswa termotivasi untuk melakukan bisnis
Kajian teori
v Pengertian Perdagangan Internasional
v Teori Perdagangan Internasional
v Hal-hal yang menyebabkan timbunya Perdagangan Internasional
v Tujuan dan Manfaat Perdagangan Internasional
v Hambatan Perdagangan Internasional
v Kebijakan Perdagangan Internasional
v Dampak Perdagangan Internasional terhadap Negara Indonesia
Metode yang di gunakan
Penelusuran mengenai
Perdagangan Internasional melalui Internet.
Hasil penelitian
Jika melihat
sejarahnya, perdagangan internasional sudah dilakukan ribuan tahun lalu. Tapi,
dampak terhadap kepentingan ekonomi, kepentingan sosial, dan kepentingan politik
baru dapat dirasakan beberapa abad lalu. Perdagangan Internasional ternyata juga membawa dampak terhadap sektor-sektor lainnya,
seperti mendorong industrialisasi, mempengaruhi kemajuan di bidang transportasi, globalisasi, serta lahirnya perusahaan multinasional. Perdagangan Internasional
bisa dikatakan kompleks dan berbelit-belit jika dibandingkan penyelenggaraan
perdagangan di dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh batas-batas politik serta
kenegaraan yang akhirnya sedikit menghambat transaksi perdagangan, misalnya adanya bea, tarif, dan jatah barang impor.
PEMBAHASAN
Perdagangan Internasional adalah
perdagangan yang di lakukan oleh penduduk suatu Negara dengan penduduk Negara
lain atas dasar kesepakatan
bersama.Penduduk yang di maksud dapat berupa antara perorangan (individu
dengan individu),antara individu dengan pemerintah suatu Negara,atau pemerintah
suatu Negara dengan pemerintah Negara lain.Di banyak Negara ,
Perdagangan
Internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.Meskipun
Perdagangan Internasional telah terjadi selama ribuan tahun,dampaknya terhadap
kepentingan ekonomi,social,dan politik baru bisa di rasakan beberapa abad
belakangan ini.Perdagangan Internasional juga turut mendorong
industrialisasi,kemajuan trasportasi,globalisasi,dan kehadiran perusahan multinasional.
Salah satu perkembangan paling signifikan dalam praktik dunia usaha
adalah pertumbuhan pesat aktivitas internasional. Ekspor, investasi langsung
asing dan penentuan sumber pengadaan produk dan komponen di luar negeri telah
merebak secara dramatis. Dalam situasi seperti itu. banyak perusahaan yang
memasuki pasar internasional untuk mencari sumber komponen secara lebih efektif
dan memasuki pasar produk yang bertumbuh yang lebih menjanjikan dibandingkan
pasar domestik.
Konsep Masuk Pasar
Konsep
masuk pasar (market entry) berkaitan dengan kemudahan atau kesulitan di
dalamnya perusahaan dapat menjadi anggota kelompok perusahaan yang bersaing
dengan menghasilkan substitusi erat untuk produk yang mereka tawarkan.
Perusahaan harus mengembangkan seperanglcat produk, aset, dan aktivitas
manajemen untuk pasar baru yang disusupi Kepentingannya di sini terletak pada
pasar internasional baru. Masuk yang berhasil akan tergantung pada sejumlah
faktor. Hal ini tergantung pada bagaimana perusahaan:
- Menggunakan informasi peluang untuk rnenyusup ke pasar yang menguntungkan.
- Mengakses sumber daya yang produktif.
- Mengakses pasar.
- Mengatasi rintangan masuk pasar.
Perusahaan-perusahaan
mapan biasanya beroperasi lebih baik dibandingkan perusahaan perusahaan baru
karena faktor- faktor di atas. Masuk ke pasar dapat berlangsung dalam berbagai
keadaan, misalnya:
- Keunggulan kompetitif biaya, strategi penjualan, atau daya tarik produk dari pendatan baru yang memungkinkannya mengatasi pukulan fatal bagi anggota-anggota lemah yang dilancarkan oleh kelompok perusahaan yang telah mapan sebelumnya.
- Pendatang baru dapat meraup, sejumlah besar lapangan usaha dari beberapa anggota kelompok, yang karena sebab-sebab tertentu keunggulan kompetitifnya tidak bisa ditanding! oleh para pendatang,
- Kelompok, dimekarkan oleh pendatang baru tersebut, mampu mencapai ekulibrium pada tingkat harga yang lebih tinggi, menutup biaya-biaya unit yang lebih besar yang dapat muncul dari pengurangan skala operasi dari setiap perusahaan.
- Perusahaan-perusahaan yang telah mapan memilih untuk memasuki pasar baru sebagai bagian dari strategi hubungan antar perusahaan yang melibatkan pasar untuk produk lainnya.
Dalam,
banyak kejadian, perusahaan mapan unggul terhadap perusahaan baru dalam
kemampuan mereka mengatasi hambatan-hambatan sumber daya dan pasar, dan
mencapai skala ekonomis operasi. Masuk pasar telah menjadi ujian tertinggi bagi
kemampuan kompetitif Perusahaan tidak lagi membuktikan kemampuannya dalam
lahan bisnis biasa, melainkan membuktikan kompetensinya dalam. menjelajahi
wilayah baru. Tantangan memasuki internasional baru sangatlah berat dan
perusahaan-perusahaan yang berjaya menggunakan beraneka macam, cara masuk
pasar.
Startegi Pasar Generik untuk Kompetisi Internasional
Strategi
kompetitif yang diikuti oleh perusahaan bakal tergantung pada serangkaian
variabel yang terhadapnya manajemen dapat/tidak dapat mengendalikannya.
Perusahaan dapat menyusun sejumlah strategi pemasaran yang memungkinkan.
Sungphpun demikian, perusahaan di pasar internasional menghadapi dua strategi
pasar generik: strategi penetrasi pasar (market penetration strategy)
dan strategi pemayaran pasar (market skimming strategy).
Tujuan
strategi pemayaran pasar adalah memperoleh tingkat hasil imbalan yang tinggi
seraya mempertahankan tingkat komitmen sumber daya yang rendah. Perusahaan yang
mengikuti strategi ini memilih target pasar yang lebih mudah tersedia sambil
meminimalkan risiko dan investasinya. Metode masuk pasarnya lebih sering dengan
pengeksporan atau pemberian lisensi. Keberhasilan strategi ini sangatlah
tergantung pada pilihan agen, distributor, atau licensees. Tanggung
jawab pemasaran dan distribusi jatuh ke tangan mitra di luar negeri. Perusahaan
akan berupaya mematok harga yang tinggi guna menangguk marjin tinggi.
Penetrasi
atau konsentrasi pasar adalah pemilihan secara sengaja sedikit pasar untuk
dikembangkan dengan lebih intensif. Strategi seperti ini ditandai oleh tingkat
pertumbuhan yang perlahan-lahan dan bertahap jumlah pasar yang dilayani.
Keunggulannya meliputi spesialisasi, skala ekonomis, dan pertumbuhan melalui
penetrasi.
Strategi
penetrasi pasar didasarkan pada pandangan jangka panjangnya peluang-peluang di
dalam pasar internasional. Dalam hal ini perusahaan mendukung langkah masuk ke
pasar dengan komitmen sumber daya yang berat dalam memburu profitabilitas
jangka panjang melalui penetrasi pasar. Bagi beberapa perusahaan, hal ini dapat
berarti investasi langsung dalam berbagai fasilitas pabrikasi lokal atau
akuisisi perusahaan lokal. Hubungan pemasaran yang lebih lama dibina untuk
memastikan bahwa produk dan reputasi perusahaan dikenal dan diterima dengan
baik. Kontak yang kuat dengan kalangan pelanggan, pemasok, toko distribusi, dan
pemerintah dipupuk. Harga ditentukan dengan sasaran pertumbuhan penjualan. Laba
jangka pendek mungkin dikorbankan. Perusahaan memakai produk dan jasanya untuk
kebutuhan pasar internasional. Strategi penetrasi pasar mengakui bahwa mungkin
terdapat kompetisi langsung dengan perusahaan lokal dan perusahaan
internasional lainnya.
Strategi
pemasaran atau penyebaran pasar membutuhkan pengelolaan Sumber daya. pemasaran
perusahaan dalam suatu cara tertentu sehingga penyebarannya relatif sama untuk
semua pasar yang dicapai. Keunggulan relatif rancangan ini meliputi keluwesan,
penciutan. konsentrasi dan cara menggali secara cepat beberapa keunggulan
kompetitif yang signifikan. Tentu saja perusahaan dapat mengikuti strategi
bauran yang bukan strategi penetrasi maupun pemayaran pasar, namun sebaliknya
justru menjual kepada sejumlah besar pasar seraya mengkonsentrasikan sumber
dayanya terhadap pikhan dari pasar tersebut.
Baik
strategi penetrasi pasar maupun strategi pemayaran pasar bukanlah jalan keluar
yang universal untuk berbagai masalah ekspansi yang dihadapi perusahaan. Setiap
strategi mengandung kelebihan maupun kekurangannya masing-masing yang menuntut
pengambil keputusan untuk mencari kecocokan antara situasi perusahaan dan
strategi yang memungkinkan. Strategi penetrasi pasar biasanya berarti penjualan
kepada sekelompok kecil pasar. Strategi pemayaran pasar, di lain pihak,
melibatkan penjualan kepada sejumlah besar pasar tanpa mengkonsentrasikan upaya
besar pada sejumlah negara tertentu.
Dalam
jangka panjang, strategi diversifikasi (diversification strategy) sering
menyebabkan penyusutan jumlah pasar. Hal ini merupakan hasil konsolidasi dan
pelepasan pasar yang tidak menguntungkan. Pola yang berbeda dari ekspansi pasar
mungkin akan menyebabkan pengembangan kandidat kompetitif yang berbeda-beda di
pasar yang berlainan. Terdapat pula taraf upaya peniasaran yang berlainan dan
program-program pemasaran yang tidak serupa di setiap pasar. Dengan anggaran
dan sumber daya manajerial yang terbatas, besarnya sumber daya yang
dialokasikan kepada setiap pasar di bawah strategi diversifikasi akan lebih
rendah dibandingkan di bawah strategi konsentrasi.
Sungguhpun
demikian, strategi ekspansi pasar ditandai tidak hanya oleh data masuk ke pasar
nasional yang baru, tetapi juga oleh segmen pasar di dalam pasar nasional dan
alokasi upaya untuk segmen pasar yang berbeda. Cara yang digunakan untuk
menerobos pasar internasional dapat mempengaruhi pilihan strategi. Perusahaan
keeil, umpamanya, dapat menyaring sejumlah pasar melalui pengkaryaan agen
penjualan.
Strategi Pasar dan
Strategi Kompetitif
Strategi
konsentrasi maupun strategi pemayaran pasar akan menyebabkan pemilihan tingkat
upaya pemasaran yang berlainan dan program pemasaran yang berbeda-beda di
setiap pasar. Perusahaan mempunyai sumber daya manajerial dan finansial yang
agak tetap dan dengan demikian tingkat sumber-sumber daya yang dialokasikan
untuk setiap pasar dalam strategi penyebaran pasar akan lebih rendah daripada
di bawah strategi konsentrasi di sedikit pasar. Pada umumnya, tingkat upaya
pemasaran yang lebih rendah menyiratkan pengeluaran promosional yang lebih
sedikit, lebih banyak ketergantungan pada para agen dan tendensi yang lebih
kuat kepada ancangan penyebaran pada penentuan harganya. Di lain pihak,
strategi ini membutuhkan investasi yang sangat besar dalam pangsa pasar dan
menggunakan strartegi kompetitif yang agresif berdasarkan penentuan harga
penetrasi yang berat.
Pilihan-pilihan
strategis yang dihadapi oleh perusahaan melibatkan beragam kombinasi dari
keputusan-keputusan negara, pasar, segmen, dan harga yang berbeda-beda, lihat
Gambar 1. Startegi penestrasian segemen dan negara (Country and segment
penetration strategy) berarti pemusatan pada segmen atau celah pasar
tertentu di sedikit negara dan pada kenaikan setahap demi setahap pada jumlah
pasar yang dilayani. Kompetisi atas dasar faktor-faktor cenderung menjadi
sangat lazim disebabkan oleh kebutuhan untuk mengkhususkan diri melayani
kebutuhan dari segmen pasar tertentu.
Staregi
pemasaran segmen (Segmen skimming strategy) dan startegi penetrasi
negara (Country penetration strategy) berarti pemusatan pada pasar,
tetapi menyebarkan daya tarik produk perusahaan untuk sejumlah segmen pasar
yang berlainan. Perusahaan masih tetap dapat mengharapkan persaingan atas dasar
factor-faktor bukan harga, tetapi berusaha mencari keunggulan harga dengan memanfaatkan
skala ekonomis dalam promosi.
Teori Perdagangan Internasional
Menurut
Amir.m.s,bila di bandingkan dengan
perdagangan dalam negri,perdagangan internasional jauh lebih rumit.Kerumitan
tersebut antara lain di sebabkan karena adanya batas-batas politik dan
kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan,misanya karena adanya
bea,tarif,atau quota barang impor.
Selain
itu,kesulitan lainnya timbul karena perbedaan budaya,bahasa,mata uang,taksiran
dan timbangan,dan hukum dalam perdagangan.Ada beberapa model perdagangan
internasional diantaranya:
A.Model Ricardian
Model
Ricardian
memfokuskan pada kelebihan
komparatif dan
mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional.
Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang
mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model
ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh
dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak
secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh
dan modal dalam negara.
B.Model heckscher-ohlin
Model
Heckscgher-Ohlin
dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan
kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang
lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut
tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal
kedalam teori perdagangan internasional.
Teori
ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh
perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau
negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif
dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan
faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o,
dikenal sebagai Pradoks
Leotief, yang
dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk
mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal.
C.Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh
antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak
bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke
pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti
modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan
jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi
spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai
tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan
modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk
pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan
bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam
pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk
memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
D.Model Grafitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang
lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas.
Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak
antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini
meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan
jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi
kuat secara empiris oleh analisa ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan
diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar
dari model ini.
E.Model Adam Smith
Model
Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan
mutlak yang menyatakan bahwa
suatu Negara akan memperoleh keuntungan mutlak di karenakan Negara tersebut
mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah di bandingkan Negara
lain.Menurut teori ini ,jika harga barang dengan jenis yamg sama tidak memiliki
perbedaan di berbagai negara maka tidak
ada alas an melakukan perdagangan internasional.
Hal-hal yang menyebabkan timbulnya
perdagangan internasional
Perdagangan
internasional terjadi karena adanya perbedaan di masing-masing negara seperti
di antaranya:
·
Perbedaan
jumlah penduduk dalam perbandingan luas tanah
·
Perbedaan
kekayaan alam yang di miliki
·
Perbedaan
tingkat kecerdasan dan peradaban bangsanya
·
Perbedaan
iklim dan keadaan alam
·
Perdedaan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang di kuasai
·
Perbedaabn
politik.sosial dan budaya.
Tujuan
Perdagangan Internasinal
v Untuk menciptakan perdagangan dunia
yang menarik dan menguntngkan bagi perekonomian semua Negara
v Meningkatkan standart hidup
masyarakat luas dan menciptakan lapangan kerja
v Untuk mengembangkan sistim
perdagangan multinateral
v Meningkatkan pemanfaatan sumber
kekayaan dunia,meningkatkan produk,dan
transaksi jual beli.
Manfaat
Perdagangan Internasional
v Menjalin
persahabatan antar Negara
v Memperoleh
barang yang tidak dapat di produksi di negri sendiri
v Memperoleh
keuntungan dari spesialisasi
v Memperluas
pasar dam menambah keuntungan
v Transfer
teknologi modern
v Menambah
devisa Negara
v Meningkatkan daya saing Negara di dunia internasional
v Memperluas
jaringan konsumen
Hambatan
perdagangan internasional
v Perbedaan
mata unng
v Kebijakan
impor suatu negara-negara proteksi
v Quota
impor
v Perang
dan Resesi
v Adanya
tarif yang di bebankan saat melintas daerah pabean
v Proses
ekspor masih berbeli-belit sehinggga memerlukan waktu yang lama
Kebijakan
perdagangan internasional
Berbagai
macam kebijakan yang mungkin dapat dilaksanakan suatu negara untuk mendapatkan
manfaat dari kegiatan perdagangan internasional antara lain proteksi,
perdagangan bebas, dan politik dumping.
a.
Proteksi
Ø Proteksi
adalah kebijakan perdagangan internasional yang bertujuan untuk melindungi
produksi dalam negeri. Bentuk-bentuk proteksi yang dapat dijalankan suatu
negara antara lain :
1.Larangan
impor
Melarang
impor produk tertentu yang juga di produksi di dalam negeri, terutama untuk
barang-barang yang dimiliki daya asing yang lemah.
2.Tarif
impor
Mengenakan
tarif impor yang tinggi terhadap barang-barang tertentu untuk mengurangi
masuknya barang-barang tersebut.
3.Subsidi
Memberi
subsidi kepada produsen untuk meningkatkan produksinya agar dapat memenuhi
kebutuhan pasar dalam negeri.
4.Premi
Memberi
subsidi kepada produsen untuk meningkatkan produksinya agar dapat memenuhi
kebutuhan pasar dalam negeri.
b.Perdagangan bebas
Ø Kebijakan
perdagangan bebas adalah kebijakan dalam perdagangan internasional untuk
menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional. Penentuan dan
pentapan harga di serahkan bebas, itu hanya berlaku bagi negara anggota yang
tergabung dalam kelompok perdagangan bebas tersebut.
c.Politik dumping
Ø Politik
dumping adalah kebijakan perdagangan internasional yang menjual hasil produksi
lebih murah di luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Tujuan politik dumping
adalah untuk meningkatkan daya saing untuk memperluas pasar.
Dampak Perdagangan
Internasional terhadap bangsa Indonesia
Dalam
era modern ini orang sering mengatakan bahwa dunia itu menjadi tanpa
batas.Sesuatu yang terjadi di Negara lain dapat kita ketahui dan dapat dengan
cepat mempengaruhi masyarakat di negara kita.Maka sering disebut era
globalisasi.
a.Dampak
positif Ekspor
v Memperluas
lapangan kerja
v Meningkatkan
cadangan devisa
v Memperluas
pasar karena dapat memasarkan hasil produksi ke seluruh dunia
b.Dampak
Negative Ekspor
v Menimbulkan
kelangkaan barang di dalam negara
v Menyebabkan
eksploitas besar-besaran sumber daya alam
Misalnya
:Ekspor barang tambang telah menyebabkan semakin tipisnya cadangan barang
tambang dan menimbulkan kerusakan alam/lingkingan
c.Dampak
positif Impor
v Meningkatkan
kesejahtraan konsumen karena masyarakat Indonesia dapat barang-barang yang
tidak di dapat di dalam negri.
v Meningkatkan
industri dalam negri,terutama industri yang bahan bakunya berasal dari luar
negri.
v Ahlo
teknologi agar tidak ketinggalan dari negara maju.
d.dampak
negative Impor
v Menciptakan
pesaing bagi industri dalam negri.
v Konsumerisme,artinya
konsumen lebih menyukai produk luar negri.
v
Mengakibatkan masyarakat kehilangan
kesempatan untuk membuka
Barang dan Jasa Ekspor Indonesia
Barang
atau komoditas yang di ekspor Indonesia terdiri atas barang migas dan nonmigas.
Barang migas atau minyak dan gas berupa barang-barang tambang yang dihasilkan
Indonesia, seperti minyak bumi dan gas alam. Sedangkan barang nonmigas adalah
barang-barang berupa hasil pertanian, hasil perkebunan dan hasil industri.
Hasil industri contohnya seperti pakaian jadi, minyak goreng dan sabun mandi.
A.
Hasil pertambangan
1.
Minyak bumi
v Minyak
bumi hasil pengeboran berupa minyak mentah yang kemudian disuling menjadi
berikut.
v a)
Bahan Bakar Minyak (BBM), berupa aftur, premium, pertamax, kerosin, dan solar.
v b)
Minyak pelumas, berupa oli dan vaselin.
v c)
Elpiji (LPG = Liquid Petroleum Gas), untuk bahan bakar kompor dan
industri.
v d)
Residu, berupa aspal, lilin, kokas.
v Minyak
bumi Indonesia di ekspor ke beberapa negara diantaranya Jepang, Amerika
Serikat, Korea Selatan, Cina, dan Australia.
2.
Gas bumi
v Gas
bumi digunakan sebagai bahan bakar. Gas bumi berupa gas cair yang disebut LNG (Liquid
Natural Gas). Gas bumi Indonesia di ekspor ke negara Jepang, Korea Selatan,
dan Taiwan.
3.
Timah putih
v Timah
putih digunakan untuk melapisi besi agar tidak berkarat. Penghasil timah putih
di Indonesia yaitu Bangka Belitung. Timah putih di Indonesia di ekspor ke
negara Singapura dan Belanda.
4.
Tembaga
v Tembaga
digunakan untuk membuat barang elektronik dan kabel. Penghasil tembaga yaitu
Tembaga Pura, Papua. Tembaga Indonesia di ekspor ke negara Jepang dan Korea
Selatan.
B.
Hasil Industri
1.
Pakaian jadi dan sepatu
v Pakaian
jadi dan sepatu banyak dihasilkan di kota Surabaya, Jakarta, Bandung, dan
Medan. Pakaian jadi dan sepatu Indonesia di ekspor ke negara Amerika Serikat,
Jepang, Eropa, Arab, dan Singapura.
2. Pupuk
v Penghasil
pupuk di Indonesia yaitu PT. Kujang yang berada di Jawa Barat dan PT. Pupuk
Sriwijaya di Sumatera Selatan. Pupuk Indonesia di ekspor ke negara Thailand,
Vietnam, Malaysia, Filipina, Cina, dan Singapura.
3.
Kain tenun dan kain batik
v Penghasil
kain tenun di Indonesia yaitu Aceh, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera
Utara, Jawa Barat, NTT, Sulawesi, dan Kalimantan Selatan. Sedangkan kain batik
dihasilkan di Yogyakarta, Solo, Pekalongan, dan Cirebon. Kain tenun dan kain
batik Indonesia di ekspor ke negara Jepang, Amerika Serikat, Hongkong, dan
Singapura.
C.
Hasil perkebunan
Hasil
perkebunan Indonesia berupa karet, kopra, kelapa sawit, teh, kopi, tembakau,
cokelat, vanili, kapas, kina, dan kayu manis. Penghasil kelapa sawit yaitu
Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Kelapa
sawit Indonesia di ekspor ke negara India, Belanda, Jerman, Jepang, Kenya, dan
Amerika Serikat. Karet Indonesia di ekspor ke negara Amerika Serikat,
Singapura, dan Rusia. Penghasil kopi yaitu Sumatera, Bali, Lampung, dan
Bengkulu Kopi Indonesia di ekspor ke negara Jepang dan Eropa Barat.
Barang
dan Jasa Impor Indonesia
Indonesia
mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri, baik yang tidak ada ataupun yang jumlahnya terbatas. Berikut jenis
barang yang diimpor dari luar negeri.
v Gandum
di impor dari negara Australia, Amerika, dan Eropa.
v Keju
di impor dari negara Australia dan Belanda.
v Buah
apel merah di impor dari negara Amerika Serikat dan Australia serta kurma di
impor dari negara Arab Saudi dan Iran.
v Mesin
Industri di impor dari negara Jepang, Jerman, dan Inggris.
v Barang
elektronik di impor dari negara Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.
v Pesawat
terbang di impor dari negara Perancis dan Amerika Serikat.
v Peralatan
militer di impor dari negara Amerika Serikat, Rusia, dan Inggris.
v Kendaraan
bermotor di impor dari negara Jepang, Korea, Jerman, Inggris, Cina, dan Amerika
Serikat.
v Peralatan
kesehatan di impor dari negara Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris.
v Bahan kimia di impor dari negara Jerman.
v lapangan kerja.
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian yang sudah di
paparkan di atas dapat di simpulkan beberapa hai di antaranya :
1. Perdagangan
Internasional adalah kegiatan ekspor dan impor suatu Negara
2. Kita
harus menjalin kerjasama dengan negara lain untuk saling tukar- menukar atau
saling menikmati hasil produksi
3. Semakin
berkembangnya perekonomian suatu negara,semakin tinggi pula kebutuhan
masyarakatnya.
4. Walaupun
suatu negara dapat memproduksi barang yang sama jenisnya,dengan yang di
produksi oleh negara lain tapi adakalanya lebih baik apabila negara tersebut
mengimpor barang tersebut dari luar negri.
5. Diketahui bahwa
perdagangan internasional,selain memiliki sisi positif juga memiliki
sisi negative.
6. Perdagangan
internasional dapat membantu perkembangan ekonomi dalam negri dan juga
menambah peningkatan visa negara.
SARAN
Beberapa
saran yang dapat saya sampaikan dalam makalah ini adalah sebagai berkut:
1. Apabila
suatu pihak ingin membeli barang yang tidak bisa dihasilkannya maka pihak
tersebut harus memiliki daya beli yang tinggi.
2. Kalau
ingin jual beli barang di dalam negara tidak mengalami masalah maka lebih baik
gunakanlah mata uang yang sama agar tidak terjadi keributan.
3. Agar
kebutuhan masyarakat suatu Negara dapat terpenuhi,ada baiknya Negara tersebut
melakukan perdagangan internasional yaitu kegiatan ekspor dan impor.
DAFTAR
PUSTAKA
5.
Prof .Dr.Soelistyo,M.B.A,Pengantar
Ekonomi Makro,2003